Pada jaman Mataram I, tersebutlah seorang raja yang bijaksana yang
bernama Prabu Sowelocolo. Ia memiliki enam orang putra, masing-masing
bernama Sri Moho Punggung, Sendang Garbo, Sarungkolo, Tunggul Ametung,
Sri Getayu, dan Sri Panuhun.
Sri Panuhun memiliki seorang cucu, anak dari Joko Panuhun atau Joko
Pramono yang bernama Roro Dilah atau Roro Wetan yang kemudian dikenal
dengan sebutan Nyai Bagelen.
Roro Dilah juga dapat disebut dengan Roro
Wetan karena kedudukannya di daerah timur. Sri Getayu memiliki cucu dari
putra Kayu Mutu bernama Awu-Awu Langit. Ia berkedudukan di Awu-Awu
(Ngombol). Setelah dewasa, Roro Dilah menikah dengan Raden Awu-Awu
Langit dan menetap di Hargopuro atau Hargorojo.
Dari pernikahan tersebut, Roro Dilah atau Roro Wetan dan Pangeran
Awu-Awu Langit dianugrahi tiga orang putra, Bagus Gentha, Roro Pitrang
dan Roro Taker.