Wednesday, May 23, 2012

Curug Silangit




Pesona Tersembunyi Curug Silangit




Curug Silangit merupakan satu dari beberapa curug atau air terjun yang dimiliki Purworejo. Curug Silangit terletak di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo (Jateng).

Obyek wisata ini sangat cocok sebagai tempat untuk menghilangkan kepenatan dan kejenuhan. Pemandangan sekitarnya indah, dengan suasana pedesaan yang nyaman sejuk. Lingkungannya masih asli karena belum dijadikan obyek wisata komersial.
Curug Silangit merupakan air terjun tertinggi di Kabupaten Purworejo jika diibandingkan dengan Curug Muncar di Bruno atau Curug Jeketro di Kaligesing. Ketinggian puncak air terjun Silangit mencapai 30 meteran. Saking tingginya, air yang jatuh ke bawah di tengah perjalanan berubah menjadi rintik-rintik hujan. Maka berdiri di dekat air terjun, tubuh akan basah kedinginan akibat rintik air terjun tersebut.



 Terdapat Kolam di bawahnya


Di bawah air terjun Silangit juga terdapat kolam kecil yang cukup dangkal sekitar satu meteran. Para pengunjung biasanya sering mandi di kolam tersebut untuk menyegarkan tubuh dan melepas lelah. Bila kurang puas, pengunjung juga bisa naik ke atas air terjun menyusuri tebing di sisi selatan. Di atas air terjun ini, pemandangan kota Purworejo beserta laut membiru di sisi selatan kelihatan indah dipandang mata.
Bila pengunjung datang ke lokasi pada musim penghujan seperti ini, air membuncah cukup banyak. Di sepanjang perjalanan jalan setapak, penduduk biasanya menjajakan hasil bumi seperti durian dan manggis. Durian Somongari cukup terkenal karena rasanya pahit-manis.
Untuk mencapai lokasi air terjun Silangit, dari Purworejo sudah tersedia Angkudes ke Desa Somongari. Dengan mengeluarkan dana Rp 5.000 pengunjung akan diantar hingga Desa Somongari. Angkudes jurusan Somongari ini biasanya mangkal di timur Pasar Baledono Purworejo. Bila bersepeda motor jarak Purworejo-Somongari yang 11 kilometer bisa ditempuh selama 30 menit. Hanya sayang, jalanan menuju Somongari banyak berlubang karena kondisinya rusak.


 Siap masuk lokasi jalan susah

Dari Desa Somongari masih melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sejauh empat kilometer. Satu kilometer pertama ada jalan setapak berupa batu kali yang ditata secara alamiah. Selanjutnya jalan tanah naik turun di kelilingi pohon durian dan manggis. Sepanjang perjalanan dinaungi sejuknya rindang pepohonan karena di kanan-kiri jalan, banyak pohon menjulang.


 Sepanjang jalan menurun

Curug Silangit biasanya ramai dikunjungi pada hari minggu atau hari libur lainnya. Dan paling ramai adalah jika pada musim penghujan karena air terjun tersebut sangat deras. Pengunjung curug Silangit kebanyakan adalah anak-anak muda.
Bila pengunjung lelah, separuh perjalanan di pinggir sebuah tebing kini dibangun gasebo oleh pemerintah desa setempat.


 Cocok buat Pacaran


Keistimewaan yang dimiliki curug Silangit sebenarnya bisa menjadi salah satu sumber pendapatan daerah jika pemerintah mau mengembangkan potensi tersebut. Namun sayang hingga detik ini pemerintah masih kesulitan untuk mengembangkan potensi wisata tersebut. Tentu saja adalah masalah dana yang minim. Namun jika pemerintah memang serius untuk mengembangkan menjadi obyek wisata komersial bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak. Sehingga akan terwujud obyek wisata alternatif yang menyenangkan di Purworejo.

No comments:

Kembali ke Laptop