Sunday, November 7, 2010

Goa Seplawan

 Di ambil dari atas tebing


 Pintu Gerbang Goa Seplawan


Tempat lain yang juga terkait dengan Sejarah Kabupaten Purworejo adalah Goa Seplawan, yang berada di wilayah Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing.
Goa Seplawan ini berjarak tempuh  kurang lebih 20 km ke arah Timur dari pusat kota Purworejo dengan ketinggian 700 m dpl sehingga udaranya sangat sejuk.



 Jalan Masuk Goa Seplawan



Setelah masuk melewati pintu gerbang Goa, jika kita jalan ke arah kiri maka akan menuju gardu Pandang  guna melihat indahnya keindahan Sekitar Goa.
Jika kita jalan lurus maka akan menemui tempat parkir kendaraan dan sampailah ke jalan masuk Goa seplawan.


Patung Dewa Siwa dan Dewi Parwati
( Katanya emas 22 Karat)


Goa Alam yang sangat menakjubkan ini menjadi semakin terkenal dengan diketemukannya arca emas Dewa Syiwa dan Dewi Parwati seberat 1,5 kg pada tanggal 28 Agustus 1979 yang sekarang arca tersebut disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Patung itu kemudian dibawa ke Jakarta dan disimpan di Musium Nasional Jakarta. Sebagai gantinya pemerintah membuatkan replika patung itu tepat di depan mulut goa. 



 Pintu Masuk Goa seplawan


Panjang Goa Seplawan + 700 m dengan cabang-cabang goa sekitar 150-300 m dan berdiameter 15 m.
Goa ini menjadi istimewa karena disebut-sebut dalam Prasasti Kayu Arahiwang. Dalam prasasti itu dengan jelas disebutkan bahwa salah satu tempat yang harus dijaga karena kesuciannya adalah Goa Seplawan.
Sehingga untuk masuk ke dalam goa, pengunjung harus menyusuri anak tangga menurun yang cukup melalahkan. Yang mana rasa lelah itu akan segera hilang begitu mulai memasuki mulut goa. Sebab dari mulut goa itu saja keindahan ukiran batu di dalam goa sudah terlihat jelas.



 Ceruk Goa tempat ditemukan Patung


Dan agaknya hal itu memang benar. Karena saat pertama kali ditemukan pada tanggal 28 Agustus 1979, di dalam salah satu lorong goa ditemukan sebuah arca sepasang dewa dewi yang terbuat dari emas murni. Keberadaan patung sepasang dewa dewi yang tak lain adalah Dewa Syiwa dan Dewi Parwati ( seberat 1,5 kg ) tersebut, menunjukkan kalau Goa Seplawan sebelumnya dijadikan sebagai tempat pemujaan.

Tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada para pengunjung bahwa goa ini pada dasarnya adalah tempat suci yang disakralkan oleh masyarakat pada zaman dulu. 

 

  Tampak aliran air yg masuk menuju lorong Goa


Goa ini memiliki ciri khusus berupa ornamen yang terdapat di dalam goa, antara lain staklatit, staklamit, flowstone, helekit, soda straw, gower dam dan dinding-dindingnya berornamen seperti kerangka ikan.
Selain sakral, goa ini juga memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Hamparan stalaktit dan stalagnit di setiap lorong goa, menciptakan kesan tersendiri bagi para pengunjung goa


 01

Tak hanya itu gemericik air yang menetes dari bebatuan penyusun goa mampu menenangkan hati siapapun yang masuk ke dalamnya.
 Makanya tak heran kalau pengunjung betah berlama-lama tinggal di dalam goa tersebut. Bahkan terkadang ada orang yang sengaja masuk dan tinggal selama beberapa hari di dalam goa untuk melakukan ritual. Dan hal ini bisa diketahui dari aroma hioswa dan minyak wangi yang menyeruak dari salah satu ruangan di dalam gua tersebut. Karena agaknya ruangan tersebut memang kerap dipakai untuk menggelar ritual.



 02



 03



 04



 05



 06



 07



 08



 09



 10



 11



 12


 Tampak Atas



 Tampak Samping



 Tampak Wow....


Ritual di dalam goa itu sebenarnya adalah rangkaian dari ritual yang biasa dilakukan di Candi Gondoarum yang berada tidak jauh dari Goa Seplawan. Candi Gondoarum sendiri saat ini nyaris tak berbentuk lagi. Yang tersisa hanyalah bekas-bekas pondasi dasar candi, yang sepintas terlihat mirip batu biasa yang berserakan. Hanya saja yang membedakan adalah, adanya beberapa guratan ukiran pada beberapa sisi batu yang bila dirangkai bisa saling berhubungan.


 Candi Gondo Arum


“ Candi ini diduga lebih tua dari pada Candi Borobudur. Dan disebut Gondoarum karena waktu lingga yoninya diangkat, keluar semerbak bau harum. Sehingga sampai sekarang tidak ada orang yang berani berbuat jelek di tempat ini. “



 Kuncup Lingga Yoni



 Lingga - Yoni - pra hindu


Letak lingga yoni itu sendiri tepat di samping candi, dan sekarang telah dibuatkan satu cungkup sederhana untuk melindunginya. Sebenarnya pihak museum berniat mengamankan benda itu. Namun sepertinya “ penunggu “nya tidak mengijinkan. Sehingga sampai sekarang batu yang merupakan simbol penyatuan kehidupan tersebut tetap dibiarkan di tempat semula.



 Gardu Pandang sebelah Selatan


Biasanya di bawahnya Gardu pandang ini sering di buat Panggung buat Hiburan seperti dangdut dan lain-lain. dan biasanya acara seperti itu diadakan di hari-hari tertentu seperti hari idul fitri dan acara-acara penting.



 Gardu Pandang 02


Gardu Pandang ini terletak di sebelah Tengah antara gardu 01 dan Gardu 03. Terlihat sepi lengang karena memang di ambil gambarnya di saat bangun tidur pagi...........,terlihat kabut dingin masih menyelimuti gardu Pandang tersebut.



 Selayang Pandang


 Gardu Pandang 03

 Terletak di paling pinggir sebelah Timur laut dari Goa Seplawan. Dari Gardu Pandang 03 ini kita bisa melihat dan menikmati Panorama Keindahan Yogyakarta serta Laut Selatan.


 Diambil dari Gardu pandang 03


 Diambil dari sebelah Kiri Pintu Gerbang


 Panorama Keindahan Laut Selatan


Bagi Kalian semuanya yang memang berkeinginan mengetahui Keindahan Panorama Alam di sekitar Goa seplawan......,silahkan berkunjung ke Pariwisata Alam ini........
Inilah Salah satu dari rahasia di balik Kota Purworejo.......

No comments:

Kembali ke Laptop